NYANYIAN KEBON KACANG
— kisah flat Kebon Kacang suatu malam: dalam acara agustusan batu-batu berterbangan dari tangan anak-anak usia belasan teriakan hingar dan tantangan memecah perkampungan empat lantai “keluar! keluar yang merasa jagoan!” aku tertegun di sebuah pojok blok sekian, lantai anu, nomor tertentu (nomor rumahku) sendiri dan kesepian takut kehilangan keramahan : bagaimana jika bocah-bocah belasan dengan begitu gampang beradu kekerasan? suatu malam: dekat 17 agustusan sirine polisi meraung dan kekacauan buyar tinggal sisa-sisa keributan: pecahan botol, piring-piring pedagang nasi, cairan minuman, dan ceceran darah dari luka kawan sepermainan Jakarta, Agustus 1993