Oleh: Hasan Aspahani Sepucuk Pesan Ungu (Dua Kumpulan Sajak) Pengarang: Ready Susanto Penerbit: Bejana & Semenanjung, Bandung, 2007 Tebal: 80 halaman Aku menjemputmu! Bis tingkat menderu, polusi membasahiJakarta. Siapa mengusik pagi dengan siulan menyayat itu?"Klaus Meine, Scorpion," katamu. Wind of Change berkumandang. Menyusuri Taman Gorky, tembok Berlin telah runtuh, katanya. Kau tahu beton itu telah rapuh sejak orang menyeberanginya demi cinta. Seperti kita. (Album Lama: Jakarta-Bandung) Saya telah awali tinjauan ini dengan petikan bait (atau paragraf?) pertama dari sajak lima bait ini. Ini salah satu sajak yang langsung saya sukai dari buku kumpulan puisi Ready Susanto, penyair kelahiran Palembang (1967) yang kini bermukim di Bandung ini. Cerita tentang si aku yang menjemputmu (dengan sebuah tanda seru, sebagai isyarat girang? Atau tegang?) itu lantas dialirkan dengan amat lembut. Pemandangan dari jendela bis: mimpi, pinus di halaman sekolah yang kering, ragu, pertan