will you still meet me will you still fit me when I’m sixty four (“When I’m Sixty Four”, The Beatles) Pertemuan pertama, petang, 1984. Rumah sakit, semua terdiam, engkau disengat demam. Memegang tanganmu, panasnya menjalar. Ranjang besi, seprai pucat pasi. Pertemuan ketiga, siang, 1987. Rumah kos yang panjang, gadis-gadis cekikikan, aku mengetuk segan. Silau menyilet mataku dari kanan. Engkau duduki tepi ranjang, singgahlah, isyaratmu demikian. Aku tercekik, ruang ini sempit! Ranjang, seprainya terlalu rapi, tak baik bila dikusutkan. Pertemuan kesembilan, petang, 1989 (?). Engkau duduk di tepi ranjang, cahaya jendela dari kanan, rasanya dekat benar kelam akan datang. Aku terkenang senja yang linang: kamar kontrakan, gelap yang datang perlahan. Waktu bagai mambang, dari sanakah datangnya kesedihan? Bukan, bukan kesedihan. Cuma bimbang, jalan sulit cinta yang rumit. Engkau kemasi kamar yang luas. Ranjang yang lebar, seprainya gambar bunga putih, tak elok bila dikotori. Pertemuan kese