Posts

Showing posts from February, 2008

SAJAK-SAJAK DI JURNAL NASIONAL

Image
Minggu, 10 Februari 2008, 7 sajakku dimuat di Harian Umum Jurnal Nasional , Jakarta. Ini dia judul sajak-sajaknya: 1. "Sepi Berdenting" (2007) 2. "Tentang Karib" (2006) 3. "Sepucuk Pesan Putih" (2006) 3. "Gadis dalam Mimpi" (2007) 4. "Rindu" (2006) 5. "Tentang Bahagia" (2006) 6. "Apa Kabar Burung Camar" (2007)

ANUGERAH SASTRA PENA KENCANA

Image
Anugerah Sastra Pena Kencana merupakan anugerah untuk Puisi dan Cerita Pendek Indonesia Terbaik, dipersembahkan oleh PT Kharisma Pena Kencana. Setiap tahun, akan dipilih 100 Puisi Indonesia Terbaik dan 20 Cerita Pendek Indonesia Terbaik, yang kemudian akan diterbitkan dalam bentu buku oleh Gramedia Pustaka Utama. Puisi-puisi dan cerita pendek-cerita pendek tersebut, dipilih dari 12 surat kabar yang terbit secara nasional maupun lokal dalam kurun waktu satu tahun penuh (1 November-31 Oktober). Pemilihan ini dilakukan oleh Dewan Juri yang memiliki kapabilitas di bidangnya. Setelah buku 100 Puisi Indonesia Terbaik dan 20 Cerita Pendek Indonesia terbaik diterbitkan (akan terbit setiap tahun pada pertengahan Februari), pembaca umum kemudian akan memilih satu puisi dan satu cerita pendek sebagai Puisi Indonesia Terbaik dan Cerita Pendek Indonesia Terbaik. Dalam daftar 100 Puisi Indonesia Terbaik 2008 itu ada tetangga-tetangga kita Joko Pinurbo, Hasan Aspahani, M. Aan Mansyur, Ook Nugroho..

SEJUMLAH PERTEMUAN, SEGERBANG INGATAN

Image
will you still meet me will you still fit me when I’m sixty four (“When I’m Sixty Four”, The Beatles) Pertemuan pertama, petang, 1984. Rumah sakit, semua terdiam, engkau disengat demam. Memegang tanganmu, panasnya menjalar. Ranjang besi, seprai pucat pasi. Pertemuan ketiga, siang, 1987. Rumah kos yang panjang, gadis-gadis cekikikan, aku mengetuk segan. Silau menyilet mataku dari kanan. Engkau duduki tepi ranjang, singgahlah, isyaratmu demikian. Aku tercekik, ruang ini sempit! Ranjang, seprainya terlalu rapi, tak baik bila dikusutkan. Pertemuan kesembilan, petang, 1989 (?). Engkau duduk di tepi ranjang, cahaya jendela dari kanan, rasanya dekat benar kelam akan datang. Aku terkenang senja yang linang: kamar kontrakan, gelap yang datang perlahan. Waktu bagai mambang, dari sanakah datangnya kesedihan? Bukan, bukan kesedihan. Cuma bimbang, jalan sulit cinta yang rumit. Engkau kemasi kamar yang luas. Ranjang yang lebar, seprainya gambar bunga putih, tak elok bila dikotori. Pertemuan kese

SAJAK LUCU

sang penyair muda lagi berburu sajak lucu sampai larut begini tak ada yang masuk bubu ia tanya penyair guru “ke mana itu gerangan si lucu, guru?” guru berkata “anakku, jangan gila dong yang lucu tak bisa lagi diburu sedangkan Basuki saja mati iseng sendiri” 21 Januari 2008; 16:39:14