NYANYIAN KEBON KACANG
— kisah flat Kebon Kacang
suatu malam:
dalam acara agustusan
batu-batu berterbangan dari tangan
anak-anak usia belasan
teriakan hingar dan tantangan
memecah perkampungan empat lantai
“keluar!
keluar yang merasa jagoan!”
aku tertegun di sebuah pojok
blok sekian, lantai anu, nomor tertentu
(nomor rumahku)
sendiri dan kesepian
takut kehilangan keramahan
: bagaimana jika bocah-bocah belasan
dengan begitu gampang beradu
kekerasan?
suatu malam:
dekat 17 agustusan
sirine polisi meraung
dan kekacauan buyar
tinggal sisa-sisa keributan:
pecahan botol, piring-piring pedagang nasi,
cairan minuman, dan
ceceran darah dari luka kawan sepermainan
Jakarta, Agustus 1993
suatu malam:
dalam acara agustusan
batu-batu berterbangan dari tangan
anak-anak usia belasan
teriakan hingar dan tantangan
memecah perkampungan empat lantai
“keluar!
keluar yang merasa jagoan!”
aku tertegun di sebuah pojok
blok sekian, lantai anu, nomor tertentu
(nomor rumahku)
sendiri dan kesepian
takut kehilangan keramahan
: bagaimana jika bocah-bocah belasan
dengan begitu gampang beradu
kekerasan?
suatu malam:
dekat 17 agustusan
sirine polisi meraung
dan kekacauan buyar
tinggal sisa-sisa keributan:
pecahan botol, piring-piring pedagang nasi,
cairan minuman, dan
ceceran darah dari luka kawan sepermainan
Jakarta, Agustus 1993
Comments