DI MEJA MAKAN SIANG

— Tea, E, El

memesan seporsi tentram dan segelas jus keriangan
aku menguliti sepiring gamang

apa yang hendak kita santap lagi siang ini?
seserpih masa silam
remah-remah kenangan
ataukah cerita yang belum lagi selesai

engkau mengerat sepenggal hening
membaginya secuil-secuil denganku
: eh, selera yang sama rupanya
("selera yang baik buat seusia kita
mesti kurangi lemak sedapat-dapatnya
bisa bikin jadi pelupa")

ketika pelayan datang
aku menyantap seporsi tentram
: ah, tentunya akan kurang
bukankah sudah kubagi pula denganmu
("memang, baik juga saling berbagi
asal jangan kelewatan," katamu)

lalu siang pun beranjak petang
dengan sisa-sisa jus keriangan
yang takkan terbawa pulang

aku pun berbisik pada pelayan
: gerangan apa yang dapat kami bawa pulang?
("apa saja, tuan," katanya
"asal jangan kebohongan")

Kamis, 28 September 2006, 12:49

Comments

Popular posts from this blog

BACA PUISI TANGISAN PADANG BERI KEINSAFAN KEPADA MASYARAKAT

Catatan Atas Sajak "Perempuan" Ready Susanto