MENULIS LAGI SAJAK

menatap bunga yang bermekaran
dan cericit burung beterbangan
dalam derai hujan tipis-tipis

kutemukan lagi kenangan
dan cinta remaja yang setia
dalam surat dan buku harian
yang terbengkalai
: wahai, betapa murninya!

menatap tangkai hanjuang
yang menguning dan luruh
di halaman rumah
angin gunung mengalir
dedaun menggigil seperti bayi mungil

kuhayati kesepian dan duka
tangis dan harapan tak terjengkal
cita-cita belum tergenapkan
angan-angan yang mengimbau
: wahai!

Bandung, 23 Mei 2006

Comments

Popular posts from this blog

BACA PUISI TANGISAN PADANG BERI KEINSAFAN KEPADA MASYARAKAT

Catatan Atas Sajak "Perempuan" Ready Susanto