PANTAI AIRMATA
— Pangandaran setelah tsunami, Senin, 17 Juli 2006
bagaimana lagi kau kan kukenang
setelah laut berderak
dan ombak menyapu ingatan
membanjiri hariku yang tenang
dengan badai airmata
bagaimana lagi kita dapat menyisir pantai
sementara tawa yang dipatri di butir-butir pasir
terhumbalangkan oleh dukalara
belai ombak pun telah menjadi murka
bagaimana binar matamu bisa terbayang
kala tangis membekap kulit lokan
pelataran karang lengang
seusai petang
bagaimana lagi kau kan kukenang, sayang
dengan sepenuh rasa suka
setelah duka demi duka
menyusuti negeri yang bahagia
Bandung, 18 Juli 2006
bagaimana lagi kau kan kukenang
setelah laut berderak
dan ombak menyapu ingatan
membanjiri hariku yang tenang
dengan badai airmata
bagaimana lagi kita dapat menyisir pantai
sementara tawa yang dipatri di butir-butir pasir
terhumbalangkan oleh dukalara
belai ombak pun telah menjadi murka
bagaimana binar matamu bisa terbayang
kala tangis membekap kulit lokan
pelataran karang lengang
seusai petang
bagaimana lagi kau kan kukenang, sayang
dengan sepenuh rasa suka
setelah duka demi duka
menyusuti negeri yang bahagia
Bandung, 18 Juli 2006
Comments