CINTAKU PUN

cintaku pun bungkam
seperti batu di dasar bengawan
cuma mendengar desir rindu
di sebujur waktu yang berlari

cintaku pun diam
seperti elang di tubir jurang
hanya menatap desau ragu
pada kenangan yang sembilu

cintaku pun melambai
padamu
menumpang bahtera pertama
bertolak melayari sunyi

cuma tinggal sepatah janji
kirim isyarat jika angin mati
: ia menunggu dengan sabar dan keras hati

Citamiang, 31 Januari 2007

Comments

Popular posts from this blog

BACA PUISI TANGISAN PADANG BERI KEINSAFAN KEPADA MASYARAKAT

KARENA

Catatan Atas Sajak "Perempuan" Ready Susanto