ALBUM LAMA: CIATER

Siapa mengusik malam dengan menabur kenangan?
“Vina,” katamu.
“Sekuntum mawar merah, harum dan mekar,” katanya.
Ah, masa iya?
Kita ini di atap benua,
menatap aneka warna berganti rupa.
Kita ini di pengujung semesta,
hendak mencatat cahaya di fosil nebula.

Lantas, kunang-kunangkah itu?
Yang kau rekam dalam lensa.
Ataukah: duka?

Citamiang, 9 Maret 2007; 14:27

Comments

Popular posts from this blog

BACA PUISI TANGISAN PADANG BERI KEINSAFAN KEPADA MASYARAKAT

Catatan Atas Sajak "Perempuan" Ready Susanto