TIGA PUCUK PESAN JELAGA

— Hasan Aspahani

/1/
ini malam sungguh kusam
airmata jadi kristal terbata-bata
menyobek kelukup mata
dongengmu menyerobot pekat
ibarat cahaya dibetot lubang hitam
“ada hujan huruf setelah ledakan bisu sebuah pesawat
dia tak sempat baca: nama-nama yang jatuh ke laut”
— aku mendaraskan zikir

/2/
ini malam sungguh kelam
serupa di gemintang padam
kisahmu berkelana ke sempadan pencarian
ibarat kecepatan cahaya sebuah kapal bintang
“tapi, aku cuma gempa, yang singgah dari kota ke kota
mungkin dengan gerak sebentar, bisa sekadar mengabarkan”
— aku merapalkan zikir

/3/
ini malam sungguh legam
seperti bangkai di pantai, gemetar
ceritamu terlontar, perahu kertas terdampar
“akulah penumpang karam pada bandang banjirmu
padahal amuk laut tak pernah minta disambut”
— aku mengukir zikir
mengeja jalur airmata
tak tersisa lagi jejak basahnya

Manglayang, 4 Januari 2007

Comments

Popular posts from this blog

BACA PUISI TANGISAN PADANG BERI KEINSAFAN KEPADA MASYARAKAT

Catatan Atas Sajak "Perempuan" Ready Susanto