WILAYAH MELANKOLI

— SHP, LM, EJ, YTs.... dst.

Yesterday, love was such an easy game to play
Now I need a place to hide away..
(The Beatles)


Lennon-kah yang datang selarut ini? Padahal cinta sudah ditembak mati, mungkin tadi, pagi-pagi sekali. Ono menangis: telah kusaksikan segala perih, kakak.

Semua telah kusaksikan. Kita telah telanjang bersama waktu, berdua saja dalam etalase kaca. Mengapa ada orang yang tega menembak mati cinta?

Tapi cinta tak pernah benar-benar mati, adik. Dia bersembunyi ke rumah pohon masa kecilnya, lari dari peluru yang menyobek hati. Menenteramkan resah dari perang yang tak sudah. Kini dia datang memancar-mancar dalam cahaya biola, di ruang berkaca. Dan kita tersergap melankoli, ingin ditembak mati, sekali lagi.

Memang cinta tak bisa benar-benar mati, kakak. Dia cuma mengungsi ke taman mimpinya yang mungil, di belahan hati mana tak ada peta. Meredakan kenang dari harapan yang membuncah, seperti gedebur air di kolam sebelah, memecah. Kini dia datang lewat jari kabut yang mengetuk-ngetuk pintu kaca. Dan kita terbekap alusi, ingin sekali cuma bermimpi, dan tak usah bangun esok pagi.

Tapi, adik. kita telah telanjang bersama ruang, berdua mengatasi jarak terbentang. Menerobos ruang mimpi hingga dekat pagi. Bergurau dengan satu janji, menepati janji yang lain lagi.

Marilah kita tidur, kakak. Lennon telah pergi. Sebentar pagi datang, Sangkuriang akan terperangah oleh cahaya siang.

Tapi, adik. Sudahkah kita benar-benar menembak mati cinta? Kali ini saja.

Tatar Pitaloka, 14 April 2007; 23:35

Comments

Popular posts from this blog

BACA PUISI TANGISAN PADANG BERI KEINSAFAN KEPADA MASYARAKAT

Catatan Atas Sajak "Perempuan" Ready Susanto