Posts

Showing posts from August, 2008

MEJA NO. 25

Jalan. Menunggu. Hujan. Kau ingat sesuatu yang kau tinggalkan. Meja itu, nomor 25. Semua berantakan, sepasukan gajah telah datang. Di teras suara air terjun. Ada yang memesan teh panas, seribu limaratus rupiah satu gelas. Bangku ini, musim kini. Atau, musim lalu? Sesuatukah kau tinggalkan di meja. Pertanda. Atau, remah untuk kuikuti? Berlomba dengan burung waktu, kau menabur serbuk mimpi. Di teras orang menyanyi. Ada yang datang, seperti kau kenali, tapi lalu ia pergi. Bangku ini, hari ini. Selalu saja takut kau datangi. Kau ingat sesuatu pernah kau telantarkan di sini. Matahari yang sama, gerimis yang itu-itu juga. Kau tinggalkan, lalu sekejap itu pula kau rindukan. Bangku. Menunggu. Hujan. Baiklah kita menepi, agar tak basah nanti. Ini kali: kedua, ketiga, kelima? Kita berpindah dari musim ke musim. Dari bangku ke bangku. Meja nomor berapa? Kita cuma kanak-kanak yang enggan tinggalkan medan permainan. Di teras suara angin. Musim apa ini? Hujan apa? Ah, kau yang pelupa. Kita datang p

CETAK ULANG SURAT-SURAT DARI KOTA

Image
Kumpulan sajak Surat-Surat dari Kota cetak ulang. Ada perubahan sedikit-sedikit pada bagian dalam, tambahan komentar di bagian belakang. Yang berubah kovernya, ganti total dengan foto Sungai Musi karya Mushaful Imam, fotografer Seputar Indonesia Palembang (www.mushafulimam.blogspot.com).