: Poemsession denganmu /1/ Alangkah manis cinta , katamu. Waktu kubacakan tentang mawar putih yang kusemat di dahi dan tersipu. Matamu kelam memeluk ingatan (di seberang manakah?). Alangkah pahit , katamu. Waktu kudendangkan kesedihan yang jadi hantu hari ini. Matamu kolam, tak jemu aku memancing di sana. Seekor ikan telah masuk bubu rindu (di tepian manakah?). Alangkah indah pelangi , katamu. Merahnya seperti rona pipi anak kita, jingganya serupa warna tawa. Inikah bahagia? Engkau mengangguk pada langit, cakrawala begitu sigap berganti warna (di kanvas manakah?). Alangkah masam , katamu. Dusta yang kita sesap diam-diam hingga kepayang. Dan matamu lubuk yang dalam, tak sudah-sudah aku menyelam. Awas tenggelam! kata seekor angsa yang terjebak teratai di kolam (di taman manakah itu gerangan?). /2/ Alangkah lincah kata-katamu terbang, bagai kupu-kupu ungu terpikat bunga manja: ikan di taman melayang, kata berenang, kupu-kupu masuk bubu angsa melukis di rona pipi anak kita, cakrawala te